Yayasan Sahabat Valencia Peduli    Blood4LifeID.com   

Sponsor

Central Spring Bed - Official Beds of Rumah Harapan

Astra International untuk Ruang Inspirasi Astra

JYSK

Central Spring Bed - Official Beds of Rumah Harapan

Kansai Paint - Official Coating of Rumah Harapan



JYSK

Semangat Ikbal untuk Sembuh

Tumor boleh saja bersarang di lehernya. Tapi Ikbal Firdaus, 13 tahun, selalu lincah, banyak senyum, dan banyak bicara kalau diajak ngobrol.

 

Ikbal, adik dampingan kami dari Lampung Selatan, adalah penderita Karsinoma Nosaparing. Tumor ini baru diketahui bersemayam di lehernya setahun yang lalu. Waktu itu, Ikbal merasa sakit kepala yang hebat, “seperti ditusuk-tusuk paku,” katanya menjelaskan.

 

Karena dianggap penyakit biasa, ayah Ikbal -Pak Alpandi- hanya mengobatinya dengan memikit-mijit kepala Ikbal. “Saya lakukan itu selama 4 bulan. Tapi ya tidak sembuh-sembuh juga. Malah lehernya sering panas. Lalu bengkak. Saya kasih blao karena saya pikir kena gondongan,” kata Pak Alpandi bercerita.

 

Karena kondisi Ikbal makin mengkhawatirkan, akhirnya dia dibawa ke puskesmas. Namun hanya diberi obat sakit kepala. Tak puas, ayah Ikbal membawanya ke RSUD. Ikbal bahkan juga dibawa ke rumah sakit swasta Oerip Sumoharjo untuk mengetahui penyakit pasti yang dideritanya. Dan rupanya, untuk mengetahui jawabannya, Ikbal harus pergi ke Jakarta. Ke RSCM. “di Lampung tak ada alat yang bisa mendeteksi penyakit Ikbal,” kata Pak Alpandi.

 

IMG_0601

 

Jadilah, pada bulan Mei 2015 lalu, Ikbal, ayahnya, dan ditemani pak lurah tempat Ikbal tinggal pergi ke Jakarta. Saat itu, kondisi Ikbal sudah parah. “Dia udah gak bisa jalan. Sampai di RSCM langsung masuk UGD,” ujar ayah Ikbal.

 

Mulai saat itulah, perjuangan panjang dimulai. 5 bulan lamanya Ikbal di RSCM, rutin melakukan kemoterapi. Saat itu, Ikbal masih tinggal di rumah singgah RSCM. Selama 5 bulan itu, dia sudah melakukan 4 kali kemoterapi. Masih ada 29 kali kemo yang harus dijalaninya lagi.

 

“Pengobatan masih lama. Uang sudah habis. Padahal sawah sudah saya gadai semua untuk pengobatan Ikbal,” ujar Pak Alpandi dengan mata berkaca-kaca. “Sampai saat ini, sudah habis kira-kira 20-an juta,” kata ayah Ikbal yang kini bekerja mengurus kebun dan sawah milik orang lain. “Yang penting halal. Demi Ikbal,” tandasnya. Pindah ke Rumah Harapan VCF, diakui Pak Alpandi sangat membantu biaya hidupnya di Jakarta, karena semuanya sudah disediakan gratis di sini.

 

Ikbal dan Pak Alpandi, ayah serta pendamping paling setia.

Ikbal dan Pak Alpandi, ayah serta pendamping paling setia.

 

Satu lagi yang membuat Pak Alpandi kuat adalah, semangat Ikbal untuk sembuh. “Dia cerdas. Di sekolahnya juara. Kalau ke dokter juga dia yang selalu rajin tanya ke dokter. Saya malah kurang ngerti,” katanya.

 

Sekarang, kondisi Ikbal memang sudah membaik. Tumor di lehernya sudah berkurang banyak. Mulai dari yang sebesar telur, kini tinggal kecil seperti kerikil. Semoga, Ikbal segera sembuh, bisa sekolah lagi, dan jadi anak yang membanggakan untuk semua. Semangat, Ikbal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *